About Me

My photo
Mari kita segera bersujud, Mohon ampun atas segalanya

Sunday, October 15, 2006

Ungkpan Untuk Istri

Ungkapan Sederhana Untuk Istri Tercinta


Bila malam sudah beranjak mendapati Subuh, bangunlah sejenak. Lihatlahistri Anda yang sedang terbaring letih menemani bayi Anda. Tataplahwajahnya yang masih dipenuhi oleh gurat-gurat kepenatan karena seharianini badannya tak menemukan kesempatan untuk istirahat barang sekejap,Kalau saja tak ada air wudhu yang membasahi wajah itu setiap hari,barangkali sisa-sisa kecantikannya sudah tak ada lagi.

Sesudahnya, bayangkanlah tentang esok hari. Di saat Anda sudah bisamerasakan betapa segar udara pagi, Tubuh letih istri Anda barangkalibelum benar benar menemukan kesegarannya. Sementara anak-anak sebentarlagi akan meminta perhatian bundanya, membisingkan telinganya dengantangis serta membasahi pakaiannya dengan pipis tak habis-habis. Baruberganti pakaian, sudah dibasahi pipis lagi. Padahal tangan istri Andapula yang harus mencucinya.

Di saat seperti itu, apakah yang Anda pikirkan tentang dia? Masihkah Andamemimpikan tentang seorang yang akan senantiasa berbicara lembut kepadaanak-anaknya seperti kisah dari negeri dongeng sementara di saat yangsama Anda menuntut dia untuk menjadi istri yang penuh perhatian, santundalam bicara, tulus dalam memilih kata serta tulus dalam menjalanitugasnya sebagai istri, termasuk dalam menjalani apa yang sesungguhnyabukan kewajiban istri tetapi dianggap sebagai kewajibannya.

Sekali lagi, masihkah Anda sampai hati mendambakan tentang seorangperempuan yang sempurna, yang selalu berlaku halus dan lembut? Tentusaja saya tidak tengah mengajak Anda membiarkan istri kita membentakanak-anak dengan mata rnembelalak. Tidak. Saya hanya ingin mengajak Andamelihat bahwa tatkala tubuhnya amat letih, sementara kita tak pernahmenyapa jiwanya, maka amat wajar kalau ia tidak sabar. Begitu pulamanakala matanya yang mengantuk tak kunjung memperoleh kesempatan untuktidur nyenyak sejenak, maka ketegangan emosinya akan menanjak. Disaatitulah jarinya yang lentik bisa tiba-tiba membuat anak kita rnenjeritkarena cubitannva yanq bikin sakit.


Apa artinya? Benar, seorang istri shalihah memang tak bolehbermanja-manja secara kekanak-kanakan, apalagi sampai cengeng. Tetapiistri shalihah tetaplah manusia yang membutuhkan penerimaan. Ia jugabutuh diakui, meski tak pernah meminta kepada Anda. Sementaragejolak-gejolak jiwa yang memenuhi dada, butuh telinga yang maumendengar. Kalau kegelisahan jiwanya tak pernah menemukan muaranyaberupa kesediaan untuk mendengar, atau ia tak pernah Anda akuikeberadaannya, maka jangan pernah menyalahkan siapa-siapa kecuali dirimusendiri jika ia tiba-tiba meledak. Jangankan istri kita yang suaminyatidak terlalu istimewa, istri Nabi pun pernah mengalami situasi-situasiyang penuh ledakan, meski yang membuatnya meledak-ledak bukan karenaNabi Saw. tak mau mendengar melainkan semata karena dibakar apikecemburuan. Ketika itu, Nabi Saw. hanya diam menghadapi 'Aisyah yangsedang cemburu seraya memintanya untuk mengganti mangkok yangdipecahkan.



Alhasil, ada yang harus kita benahi dalam jiwa kita. Ketika kitamenginginkan ibu anak-anak kita selalu lembut dalam mengasuh, maka bukan hanya nasehat yang perlu kita berikan. Ada yang lain. Ada kehangatanyang perlu kita berikan agar hatinya tidak dingin, apalagi beku, dalammenghadapi anak-anak setiap hari. Ada penerimaan yang perlu kita tunjukkan agar anak-anak itu tetap menemukan bundanya sebagai tempat untuk memperoleh kedamaian, cinta dan kasih-sayang. Ada ketulusan yang harus kita usapkan kepada perasaan dan pikirannya, agar ia masih tetap memiliki energi untuk tersenyum kepada anak-anak kita. Sepenat apa pun ia.


Ada lagi yang lain: pengakuan. Meski ia tidak pernah menuntut, tetapi mestikah kita menunggu sampai mukanya berkerut-kerut. Karenanya, marilahkita kembali ke bagian awal tulisan ini. Ketika perjalanan waktu telahmelewati tengah malam, pandanglah istri Anda yang terbaring letih itu.lalu pikirkankah sejenak, tak adakah yang bisa kita lakukan sekedarUntuk menqucap terima kasih atau menyatakan sayang? Bisa dengan katayang berbunga-bunga, bisa tanpa kata. Dan sungguh, lihatlah betapabanyak cara untuk menyatakannya. Tubuh yang letih itu, alangkahbersemangatnya jika di saat bangun nanti ada secangkir minuman hangatyang diseduh dengan dua sendok teh gula dan satu cangkir cinta.Sampaikan kepadanya ketika matanya telah terbuka, "Ada secangkir minumanhangat untuk istriku. Perlukah aku hantarkan untuk itu?"


Sulit melakukan ini? Ada cara lain yang bisa Anda lakukan. Mungkinsekedar membantunya menyiapkan sarapan pagi untuk anak-anak, mungkinjuga dengan tindakan-tindakan lain, asal tak salah niat kita. Kalau kitaterlibat dengan pekerjaan di dapur, rnemandikan anak, atau menyuapi simungil sebelum mengantarkannya ke TK, itu bukan karena gender-friendly;tetapi semata karena mencari ridha Allah. Sebab selain niat ikhlaskarena Allah, tak ada artinya apa yang kila lakukan. Kita tidak akanmendapati amal-amal kita saat berjumpa dengan Allah di yaumil-kiyamah.Alaakullihal, apa yang ingin Anda lakukan, terserah Anda. Yang jelas,ada pengakuan untuknya, baik lewat ucapan terima kasih atau tindakanyang menunjukkan bahwa dialah yang terkasih. Semoga dengan kerelaan kitauntuk menyatakan terima-kasih, tak ada airmata duka yang menetes darikedua kelopaknya.

Semoga dengan kesediaan kita untuk membuka telingabaginya, tak ada lagi istri yang berlari menelungkupkan wajah di atas bantal karena merasa tak didengar. Dan semoga pula dengan perhatian yangkita berikan kepadanya, kelak istri kita akan berkata tentang kita sebagaimana Bunda 'Aisyah radhiyallahu anha berucap tentang suaminya,Rasulullah Saw., "Ah, semua perilakunya menakjubkan bagiku."


Sesudah engkau puas memandangi istrimu yang terbaring letih, sesudah engkau perhatikan gurat-gurat penat di wajahnya, maka biarkanlah ias ejenak untuk meneruskan istirahatnya. Hembusan udara dingin yang mungkinbisa mengusik tidurnya, tahanlah dengan sehelai selimut untuknya.Hamparkanlah ke tubuh istrimu dengan kasih-sayang dan cinta yang tak lekang oleh perubahan, Semoga engkau termasuk laki-laki yang mulia,sebab tidak memuliakan wanita kecuali laki-laki yang mulia.

Sesudahnya, kembalilah ke munajat dan tafakkurmu. Marilah kita ingatkembali ketika Rasulullah Saw. berpesan tentang istri kita. "Wahaimanusia, sesungguhnya istri kalian mempunyai hak atas kalian sebagaimana kalian mempunyai hak atas mereka".

Ketahuilah," kata Rasulullah Saw.melanjutkan, 'kalian mengambil wanita itu sebagai amanah dari Allah, dankalian halalkan kehormatan mereka dengan kitab Allah. Takutlah kepadaAllah dalam mengurus istri kalian. Aku wasiatkan atas kalian untukselalu berbuat baik. "Kita telah mengambil istri kita sebagai amanah dari Allah.

Kelak kitaharus melaporkan kepada Allah Taala bagaimana kita menunaikan amanah dari-Nya, apakah kita mengabaikannya sehingga gurat-gurat an dengan cepatrnenggerogoti wajahnya, jauh lebih awal dari usia yang sebenarnya?Ataukah, kita sempat tercatat selalu berbuat baik untuk istri ? Saya tidak tahu. Sebagaimana saya juga tidak tahu apakah sebagai suami Saya sudah cukup baik. Jangan-jangan tidak ada sedikit pun kebaikan di mata istri.Saya hanya berharap istri saya benar-banar memaafkan kekurangan saya sebagai suami. Indahya, semoga ada kerelaan untuk menerima apa adanya.

Hanya inilah ungkapan sederhana yang kutuliskan untuknya.Semoga Anda bisa menerima ungkapan yang lebih agung untuk istri Anda.


No comments: